Ada banyak mitos tentang penyebab jerawat. Beberapa orang menyalahkan makanan untuk wabah mereka. Beberapa berpikir bahwa kulit kotor menyebabkannya. Tapi ada sedikit bukti bahwa keduanya memiliki banyak efek pada jerawat kebanyakan orang.

Memahami Jerawat

Orang-orang dari semua ras dan usia mendapatkan jerawat. Sekitar 4 dari setiap 5 orang yang berusia antara 11 dan 30 tahun mengalami wabah di beberapa titik. Ini paling sering terjadi pada remaja dan dewasa muda. Meskipun jerawat biasanya bukan ancaman kesehatan yang serius, namun bisa mengganggu, dan jerawat yang parah dapat menyebabkan jaringan parut permanen. Untungnya, bagi kebanyakan orang, jerawat cenderung hilang saat mereka mencapai usia 30-an.

Jerawat dimulai di kelenjar minyak kulit. Minyak berjalan melalui saluran yang disebut folikel, yang juga berisi rambut. Minyak kosong ke permukaan kulit melalui pembukaan folikel, atau pori.

Rambut, minyak, dan sel-sel yang melapisi folikel yang sempit dapat membentuk sumbat dan menyumbat pori-pori, mencegah minyak mencapai permukaan kulit. Campuran minyak dan sel ini memungkinkan bakteri yang biasanya hidup di kulit tumbuh di folikel yang tersumbat. Sistem pertahanan tubuh Anda kemudian bergerak menyerang bakteri dan area tersebut meradang.

Jika folikel yang tersumbat tetap berada di bawah kulit, Anda akan mendapatkan benjolan putih yang disebut whitehead. Jika mencapai permukaan kulit dan terbuka, Anda mendapatkan komedo. Itu bukan karena kotoran; minyak menjadi hitam di permukaan kulit saat terkena udara. Komedo putih dan komedo bisa bertahan lama di kulit. Akhirnya, dinding folikel yang tersumbat bisa rusak, menyebabkan jerawat, atau jerawat.

Salah satu faktor penting penyebab jerawat adalah peningkatan hormon tertentu selama masa pubertas. Hormon-hormon ini menyebabkan kelenjar minyak membesar dan menghasilkan lebih banyak minyak. Perubahan hormon yang berkaitan dengan kehamilan atau memulai atau menghentikan pil KB juga dapat menyebabkan jerawat.

Studi menunjukkan bahwa Anda dapat mewarisi kecenderungan untuk mengembangkan jerawat dari orang tua Anda, sehingga gen kemungkinan memainkan beberapa peran. Stres tidak menyebabkan jerawat, tetapi penelitian menemukan bahwa bagi orang yang berjerawat, stres dapat memperburuknya.

Cara Menghilangkan Jerawat

Obat-obatan tertentu juga diketahui menyebabkan jerawat. Kosmetik berminyak, misalnya, dapat mengubah sel-sel folikel dan membuatnya saling menempel, menghasilkan sumbatan. Jika Anda berjerawat, cobalah kosmetik bebas minyak. Pilih produk berlabel noncomedogenic (artinya tidak mendorong pembentukan pori-pori tertutup).

Jika Anda memiliki jerawat, jangan menggosok atau menyentuh jerawat Anda. Meremas, mencubit, atau mencabutnya dapat menyebabkan bekas luka atau bercak hitam. Cuci wajah Anda dengan lembut menggunakan pembersih ringan dua kali sehari—dan setelah berolahraga berat. Jangan gunakan sabun yang kuat atau bantalan gosok yang kasar; mereka mungkin memperburuk masalah. Penting juga untuk keramas rambut Anda secara teratur. Jika Anda memiliki rambut berminyak, Anda mungkin ingin mencucinya setiap hari.

Beberapa obat bebas dapat mengobati jerawat ringan. Diperlukan waktu hingga 8 minggu sebelum Anda melihat peningkatan. Untuk jerawat yang lebih parah, bicarakan dengan dokter Anda tentang pilihannya.

Para peneliti terus berupaya mengembangkan obat baru untuk mengobati jerawat. Mereka juga mencoba untuk lebih memahami penyebab jerawat sehingga mereka dapat mencari pengobatan baru. Sementara itu, ada beberapa perawatan yang tersedia yang dapat membantu.